TABAH SAMPAI AKHIR
Semua
berawal pada tanggal 13 Mei 2010 pukul 15.37. Irfan Ramdani namanya, seorang mahasiswa
Universitas di kota Depok. Kakinya lumpuh disebabkan karena terjatuh dari
ketinggian 10 meter. Tetapi ia ingin menunjukkan bahwa keterbatasannya tidak
menghalangi dirinya untuk melakukan aktifitas seperti orang-orang normal
lainnya. Tekadnya untuk terus melawan
keterbatasannya tidak pernah hilang.
Sepasang tongkat kini tak pernah jauh dari
Irfan Ramdhani sejak kaki kirinya lumpuh. Pada tanggal 9 Mei 2013 ia mendaki
gunung Rinjani. Sebelumnya ia sudah mendaki gunung semeru dengan tongkatnya
pada september 2012 kemarin.
Perjalanan
Irfan menuju gunung Rinjani itu awalnya hanya sebuah impian semata. Ia hanya
bisa mendambakan Puncaknya yang gagah nan indah, danau Segara Anak yang sangat senyap
ditambah di tengah-tengahnya ada sebuah gunung baru jari yang awalnya dari
letusan gunung Rinjani, sungguh cantik apabila dilihat melalui jalur Plawangan
Sembalun atau dari puncak gunung Rinjani tersebut sngat biru sekali sejuk
sekali apabila dipandang.
Sebelumnya
Irfan berada di Bali untuk terapi Diving di BIDP (Bali Internasional Diving
Professional) tepatnya di Sanur, setelah seminggu berada di Bali dan terapi di
Sanur Irfan menuju Lombok untuk mensinggahinya, penduduknya yang ramah kota
seribu mesjid itu menyambutnya dengan hangat. sesampainya di pelabuhan Lembar Irfan
sudah dijemput oleh salah satu teman yang bernama Salmon. Irfan diantar ke Universitas
Mataram sekitar lima belas menit perjalanan dari pelabuhan Lembar. Lalu ia
bergegas menuju sekretariat Mapala Universitas Mataram untukn bermalam.
Tepat pada Kamis 9 Mei 2013 Irfan menuju kaki gunung Rinjani
di Sembalun bersama temannya Sevis dan Salmon. Irfan melewati rute Torean. Gunung
Rinjani adalah gunung yang berlokasi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gunung yang merupakan gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia dengan
ketinggian 3.726 m dpl serta terletak pada lintang 8º25' LS dan 116º28' BT ini merupakan gunung
favorit bagi pendaki Indonesia karena keindahan pemandangannya. Gunung ini
merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Rinjani yang memiliki luas sekitar 41.330 ha
dan ini akan diusulkan penambahannya sehingga menjadi 76.000 ha ke arah barat
dan timur. Secara administratif gunung ini berada dalam wilayah tiga kabupaten: Lombok Timur, Lombok Tengah dan Lombok Barat.
Rinjani memiliki panaroma paling
bagus di antara gunung-gunung di Indonesia. Setiap tahunnya (Juni-Agustus)
banyak dikunjungi pencinta alam mulai dari penduduk lokal, mahasiswa, pecinta
alam.
Suhu udara rata-rata sekitar
20 °C; terendah 12 °C. Angin kencang di puncak biasa terjadi di bulan
Agustus.
Selain puncak, tempat yang sering
dikunjungi adalah Segara Anakan, sebuah danau terletak di ketinggian 2.000m
dpl. Untuk mencapai lokasi ini kita bisa mendaki dari desa Senaru atau desa
Sembalun Lawang (dua entry point terdekat di ketinggian 600m dpl dan 1.150m
dpl).
Kebanyakan pendaki memulai
pendakian dari rute Sembalun dan mengakhiri pendakian di Senaru, karena bisa
menghemat 700 m ketinggian. Rute Sembalun agak panjang tetapi datar, dan cuaca
lebih panas karena melalui padang savana yang terik (suhu dingin tetapi radiasi
matahari langsung membakar kulit). krim penahan panas matahari sangat
dianjurkan.
Dari Rute Senaru tanjakan tanpa
jeda, tetapi cuaca lembut karena melalui hutan. Dari kedua lokasi ini
membutuhkan waktu jalan kaki sekitar 7 jam menuju bibir punggungan di
ketinggian 2.641m dpl (tiba di Plawangan Senaru ataupun Plawangan Sembalun). Di
tempat ini pemandangan ke arah danau, maupun ke arah luar sangat bagus. Dari
Plawangan Senaru (jika naik dari arah Senaru) turun ke danau melalui dinding
curam ke ketinggian 2.000 mdpl) yang bisa ditempuh dalam 2 jam. Di danau kita
bisa berkemah, mancing (Carper, Mujair) yang banyak sekali. Penduduk Lombok
mempunyai tradisi berkunjung ke segara anakan untuk berendam di kolam air panas
dan mancing.
`Keseluruhan perjalanan dapat
dicapai dalam program tiga hari dua malam. Namun saat Irfan mendaki waktu jarak
tempuh dikali 3.
“gilaaaaaa baru pertama aja udah disambut
dengan jalur yang seperti ini, becek, lepek dan sangat licin”, ujarnya. Sehingga
ia langsung menaruh kedua tongkat dan merangkak. Namun aku lupa kalau bawa back
up’an bawah alas tongkat dari ban dalam agar tidak licin berjalanya, saat itu
juga aku copot dan dibantu dengan bang Sevis membongkar bawah tongkatku.
Dirubahlah alasnya tongkatku itu memakai karet ban.
Melewati
rintangan pertama di hari pertama pendakian, ia yakin pasti di depan sana masih
banyak yang lebih ekstrim daripada itu, hanya bisa berandai-andai jalurnya
seperti apa. Siangpun hadir, tak terasa langkah kakinya sudah lumayan melangkah
dan tak luput ia berterima kasih dengan tongkatnya yang masih menemani. karena
sebelumnya pada saat pendakian semeru, tongkatnya rusak di jalur pendakian, Irfan
trauma, maka dari itu ia sangat berterima kasih kepada benda yang setia ia bawa
kemanapun.
Sore
haripun menjelang, dan kawannya mencari makanan yang bisa dimakan di tengah
hutan jalur Torean, ia mengambil tumbuhan paku untuk dijadikan sayur.
Namun
saaat ia di bopong oleh Sevis, Salmon datang dari arah depan dan bergantian
membopongnya untuk melewati aliran sungai yang pertama. Dan Sevis berjalan
didepan untuk membangun tenda agar mereka
bisa beristirahat untuk malamya. Perjalanan panjang ini belum berakhir, malam
semakin pekat. Dingin sudah merasuk kedalam tubuh.
Sangat lega sekali sudah sampai di
camp pertama. Namun perjuangan belum usai, masih banyak hari-hari kedepanya
untuk dilewati. Sevis sedang memasak tumbuhan paku yang di petiknya dijalur,
Salmon sedang asik membereskan carier dan Irfan sedang sibuk memijat-mijat kaki
kirinya. Karena kaki kirinya sudah membengkak
Tak
lama hidangan sudah matang, sayur paku yang hangat sungguh lezat sekali saat
dimakan dengan kondisi alam yang dingin dan lapar. Malam itun mereka dengan
lahapnya, dan setelah makan malam ia langsung beristirahat.
Jam
menunjukkan pukul 07.00 WITA, Irfan melanjutkan perjalanan kembali, menyusuri
hutan dan jalur yang sangat rapat. Sehingga jarang sekali Irfan berjalan
menghadap depan, Irfan berjalan mundur karena tanjakan bahkan miring-miring bak
kepiting apabila melewati jalur yang sempit. Berjalan mengikuti langkah ini
agar bisa tepat waktu di danau Segara anak.
Tak
terasa kaki kiri yang dibalut dengan gips semakin membengkak, karena peredaran
darah yang tidak lancar. Namun Irfan tetap memaksakan dan diam tak mau mengeluh
kepada kedua temannya itu. Irfan tak mau membebani semakin jauh lagi kepada kedua
temannya yang sangat ekstra sabar. Sore menjelang senjapun hadir Irfan masih
ditengah hutan yang banyak ditumbuhi pohon jelatang, apabila kena kulit itu
sangat perih sekali dan gatal. Harus makin ekstra hati-hati.
Malam
menampakkan dirinya serta sang bulan sabit menunjukan dan menerangkan
perjalanan malam ini, namun pada saat itu Irfan dilarang melanjutkan perjalanan
karena sudah larut, selain itu juga harus mempersiapkan fisik di hari-hari
selanjutnya. Sekitar pukul 19.10 WITA Irfan sampai di camp ke dua sebelum
tebing curam menanti.
Sudah
tanggal 12-Mei-2013 tepat hari minggu. Kembali Irfan berjalan pada pukul 08.00
WITA yang sudah di rencanakan. Setelah sarapan pagi dan beres-beres, Irfan memulai
kembali pendakian di hari ke tiga ini. langkahnya semakin dipacu agar cepat
menuju ke danau Segara Anak. Masih dalam hutan di jalur Torean, banyak tumbuhan
lumut disekitar hutan. Jalur yang terjal sangat mudah menguras tenaga Irfan.
Sangat
jarang Irfan berjalan menghadap depan, Irfan berjalan mundur bak undur-undur. Sesekali
Sevis menggendongnya karena jalur ini kanan-kirinya adalah jurang. ia sangat
peduli sekali pada Irfan. Sevis juga rajin memungut sampah yang ada di jalur
pendakian, sesekali ia melihat sampah, dimasukkannya ke dalam kantung sampah
yang mengikat pada tasnya.
keesokan
harinya irfan bersiap-siap untuk berjalan menuju Segara Anak. Sevis berjalan lebih
dulu menuju Segara Anak. Ia seorang yang hobi memancing, maka dari itu ia
berjalan di depan Irfan dan Salmon. Tetapi bang Sevis tidak begitu saja
berjalan mendahului kami. Melainkan ia membawakan carier yang sangat berat yang
sebelumnya di pakai oleh Salmon yang tidak sesuai dengan berat badanya. Hahaha...
Kali
ini Sevis yang membawanya, dan apabila ia sudah sampai, ia ingin menuangkan
hasratnya terlebih dahulu yaitu memancing. Ia akan kembali menjemput dan membantu
Irfan untuk mencapai Segara Anak. Jam 08.00 WITA Irfan mulai berjalan menuju
Segara Anak ditemani oleh Salmon, saat berjalan baru beberapa meter dari
percabangan goa susu, Irfan melewati aliran sungai air panas, dan di depan
sudah ditunggu oleh tanjakan yang beraneka-ragam lagi.
Salmon
pun memberi tahu Irfan bahwa disini banyak tumbuhan Jelatang, tumbuhan yang apabila
terkena kulit kita akan terasa panas dan gatal sekali. Irfan sebelumnya sudah
pernah merasakan dan itu sangat tidak nyaman sekali kalau berjalan apalagi
kalau sedang mengesot. Melangkah dan tetap berjalan saja yang irfan bisa, tidak
boleh berhenti ditengah jalan. Sejam dua jam masih juga belum sampai bahkan
sampai jam sebelas siangpun belum melihat juga birunya Segara Anak itu. Irfan berjalan
mundur terus karena banyak sekali tanjakan-tanjakan yang menghiasi jalur Torean
ini.
Tidak
lama, Sevis menjemput dan menghampiri Irfan berdua dengan Salmon, saat itu ada
dua orang yang lewat. Hmmm lega sekali,
ada orang juga yang lewat jalur Torean ini. mereka ada berdua yang bertemu
dengan Irfan di jalan arah Segara Anak. Dan ia ternyata orang lokal asli Bayan
yang ingin berobat di pemandian air panas. Yang konon katanya dahulu kala bekas
pemandian Wali Songo yang mandi di pemandian air panas tersebut.
Saat
itu juga dua orang Bayan tersebut mengobrol dengan Salmon. Mereka menggunakan
bahasa suku Sasak. Sehingga Irfan tidak mengerti sama sekali apa yang di
bicarakan. Namun setelah perbincangan mereka berdua usai, Salmon memberitahu
kalau mereka berdua akan membantu Irfan bisa sampai di Segara Anak. Karena melihat
semangatnya yang tak pernah luntur. Setelah perbincangan mereka berdua, dua
orang lokal tersebut bergegas meninggalkan aku dan Salmon.
Birunya
danau belum kelihatan juga. Namun setelah berjalan sekitar lima belas menit.
Dua orang porter itu pun kembali menjemput Irfan dan Salmon. Langsunglah salah
satu dari mereka membantu membopong Irfan dikarenakan kaki kirinya semakin
membengkak, dan celananya tinggal yang pendek saja karena celana panjang Irfan
sudah sobek parah dan tidak bisa dipakai kembali. Sekitar sepuluh menit pada
akhirnya impian itu menjadi nyata. dream
come true.
Berawal
dari mimpi dan tekad serta komitmen yang kuat mimpi itu sudah berada di depan. Subhanallah
seperti lautan yang di kelilingi gunung. Sangat indah, hanya bisa mendongakan kepala
keatas dan menghirup udara dingin ini. Irfan sangat takjub yang diberikan oleh
sang Khalik ini. Sangat indah bagaikan surga di dunia.
Salah
seorang masyarakat Bayan berkata “Selamat datang di surganya manusia mas, ini
yang dinamakan Segara Anak yang berarti (segara = laut) jadi bisa dibilang
anakan laut. Sangat indah mas, lokal maupun mancanegara banyak yang ingin
menjumpai gunung Rinjani ini.”
Pesona unggulan Taman Nasional Gunung Rinjani yang sangat
prospektif adalah Danau Segara Anak, lokasi ini dapat ditempuh dari dua jalur
resmi pendakian yaitu jalur pendakian Senaru dan jalur pendakian Sembalun.
Untuk mengunjungi Danau Segara Anak dari jalur Senaru
dibutuhkan waktu tempuh sekitar 7 – 10 jam berjalan kaki (± 8 Km) dari pintu
gerbang jalur pendakian Senaru. Sedangkan dari jalur pendakian Sembalun
ditempuh dalam waktu 8 – 10 jam. Danau segara anak dengan ketinggian ± 2.010 m
dpl dan kedalaman danau sekitar ± 230 meter mempunyai bentuk seperti bulan
sabit dengan luasan sekitar 1.100 Ha.
Disekitar Danau Segara Anak terdapat lahan yang cukup luas
dan datar, dapat digunakan untuk tempat berkemping/berkemah, juga pengunjung
bisa memancing ikan di danau atau berendam di air panas yang mengandung
belerang.
Obyek lainnya di sekitar Danau Segara Anak adalah Hulu
Sungai Koko Puteq ± 150 meter dari Danau Segara Anak. Selain itu terdapat pula
Goa Susu, Goa Manik, Goa Payung, Goa Susu dipercaya dapat dijadikan media
bercermin diri serta sering pula dipergunakan sebagai tempat bermeditasi.
Sedangkan di bagian bawah Danau Segara Anak terdapat sumber air panas (Aik
Kalak Pengkereman Jembangan) yang biasa digunakan untuk menguji dan memandikan
benda-benda bertuah (Pedang, Keris, Badik, Tombak, Golok, dll) dimana jika
benda-benda tersebut menjadi lengket apabila direndam itu menandakan
benda-benda tersebut jelek/tidak memiliki kekuatan supranatural, sebaliknya
apabila benda-benda tersebut tetap utuh berarti benda tersebut memiliki
kekuatan supranatural/dipercaya memiliki keampuhan.
Irfan berada di danau segara anak
Dan
cukup menikmati, sampai Salmon berteriak menyuruh Irfan agar masuk kedalam
tenda untuk beristirahat. Namun apadaya, perjuangan Irfan tidak sia-sia. Pada
akhirnya yang berawal dari mimpi menjadi kenyataan. Perjuangan adalah
pelaksanaan kata-kata yang sangat berpengaruh membawa mimpi seseorang yang
memiliki keterbatasan itu menjadi nyata. Irfan berkata “Jika pikiran bisa
membayangkanya, hati bisa meyakininya. Aku tahu aku akan mampu menggapainya,
perjuanganku tidak menjadi angan-angan belaka. Ini semua menjadi nyata, keterbatasanku
tidak membatasiku untuk menembus batas, karena keterbatasan bukan suatu
hambatan. Tabah Bukan di awal tabah juga bukan dipertengahan tetapi tabah
sampai akhir.”
saya bersama Irfan Ramdani
Diptya Gangga
11140110263
Penulisan Feature kelas B1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar